Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia bercokol di zona merah sejak awal transaksi pagi ini. Sentimen negatif berita global maupun regional merupakan pemicu terhempasnya indeks di bursa domestik.
Menurut Betrand Raynaldi, Kepala Riset PT e-Trading Securities, sentimen negatif spekulasi data pengangguran di Amerika yang bakal lebih tinggi daripada ekspektasi dan memicu kekhawatiran terhadap krisis global ekonomi, serta krisis utang di Eropa disinyalir memicu terjadinya aliran dana asing yang keluar dari pasar modal domestik.
"Itu juga terjadi di bursa global dan regional," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 5 Agustus 2011.
Namun, ia berpendapat, capital outflow dari bursa dalam negeri tersebut hanya bersifat sementara. Sebab, para investor asing masih menilai perekonomian dan fundamental Indonesia menjanjikan.
"Jadi, mereka keluar sementara sambil mencermati tekanan yang terjadi di pasar saham global. Setelah itu, akan masuk lagi," ujar Betrand.
Indeks pada akhir sesi pertama Jumat terjungkal 212,08 poin atau 5,15 persen ke level 3.910. Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp4,82 triliun dan volume tercatat 10,59 juta lot, dengan frekuensi 109.282 kali. Sebanyak 5 saham menguat, 304 melemah, 11 stagnan, serta 206 saham tidak terjadi transaksi.
Sementara itu, asing tercatat melakukan pembelian sebanyak Rp644,54 miliar, tapi memilih melakukan penjualan sebesar Rp1,45 triliun, sehingga terjadi net selling sekitar Rp800 miliar. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar